Jalan -jalan ke korea selatan versi bacpacker

Perjalanan ke Korea Selatan di Tahun 2018 ini diawali dengan semangat petualangan yang sama dengan sahabat saya di kantor yang dikenal dengan nama Rindy "Barbie". Kami hunting tiket di tahun 2017 waktu ada pameran GATF (Garuda Travel Fair) seharga 3,8 juta rupiah jakarta-seoul pp, untuk penginapan kami memilih memesan di traveloka seharga Rp 2,5 juta per orang selama 7 malam di Hongdae Pencil Guesthouse. Finally, tanggal 7 Januari 2018, dengan berbekal itinerary selama 8 hari travelling maka kami berangkat ke Incheon International Seoul. Dalam perjalanan yang hampir 6,5 jam, kami beristirahat dan menikmati makanan Indonesia. Sesampainya di bandara Incheon jam 8.30 pagi, kami langsung antri imigrasi dan ternyata banyak juga orang Indonesia yang berwisata ke Korea Selatan.. Setelah selesai mengantri di imigrasi yang sangat lama, kami agak kebingungan dalam mencari gate pengambilan koper garuda indonesia dikarenakan di layar pengumuman sudah tidak ada lagi nomor pesawat yang kami naiki dan jumlah gatenya yang banyak sekali. Saya memutuskan belok ke kiri dan Alhamdulillah, saya melihat ahjussi alias bapak lagi memindahkan koper saya yang mencolok. Selanjutnya, kami memutuskan untuk bersih-bersih di bandara dikarenakan tempat penginapan kami (Hongdae Pencil Guesthouse)  baru bisa check in jam 3 sore. Ini tampilan hongdae pencil guesthouse. Lokasinya sangat strategis deket dengan stasiun Hongik University. Sesampainya di bandara incheon, kami harus mengisi T money terlebih dahulu, tampilan mesinnya adalah sebagai berikut:

Temen backpacker

Mesin T Money

Hongdae Pencil Guesthouse

Untuk cara pengisiannya mirip dengan pengisian kartu commuter line kita, jangan lupa pilih menu bahasa inggris ya. Selanjutnya kita naek subway, untungnya sudah install aplikasi subway yang buatan Malang, dari stasiun  incheon ke stasiun hongik university merupakan 1 jalur (airport railroad).

Dari stasiun hongik university menuju hongdae pencil guesthouse kita harus lewat exit 3 (gyeongui), nanti tinggal jalan kaki selama 2 menit. Sesampainya disana kami hanya menitipkan koper agar waktu tidak terbuang percuma, kami langsung berpetualang.

Perjalanan Hari Pertama, 8 Januari 2018

1. Gyeongbokgung Palace, Changdeokgung Palace, Hyangwonjeong, dan National Folk Museum

Kami naik subway lagi dan berhenti di Gyeongbokgung Palace Station (Line 3) selanjutnya keluar melalui exit 5 lalu keluar stasiun kami langsung menuju kawasan Gyeongbokgung Palace. Kawasan ini tutup pada hari selasa. Istana Gyeongbokgung merupakan istana terbesar di Korea yang dibangun pada masa dinasti Joseon dan didirikan tahun 1394 oleh Jeong do jeon, seorang arsitek.  Istana ini hancur pada saat invasi Jepang ke Korea tahun 1592-1598 dan dibangun lagi selama tahun 1860-an dengan 330 buah komplek bangunan dengan 5.972 kamar. Berdiri di wilayah seluas 410.000 meter persegi. Istana Gyeongbok adalah simbol keagungan kerjaaan dan rakyat Korea. Setelah pembunuhan Maharani Myeongseong oleh mata-mata Jepang pada tahun 1895, Raja Gojong meninggalkan istana ini bersama anggota keluarga yang lain dan tidak akan pernah kembali (sumber:wikipedia) Saat kami kesana, kami sangat beruntung sekitar jam 12, jam 1 dan jam 2 siang ada proses pergantian penjaga (Royal Guard Changing Ceremony) dan kami bisa menikmati atraksi tersebut. Untuk masuk ke istana Gyeongbok cukup membayar 3.000 won. Apabila ingin mengunjungi 4 istana sekaligus maka bisa membeli tiket kombinasi untuk 4 palace yaitu Changdeokgung Palace, Changgyeonggung Palace, Deoksugung Palace dan Gyeongbokgung Palace seharga 10.000 won. Disini juga banyak yang sewa hanbok dan foto-foto menggunakan pakaian adat Korea tersebut.

Gyeongbokgung Palace

Royal Guard Changing Ceremony

Mejeng dulu 

Setelah puas berkeliling di kawasan gyeongbokgung palace, kami pun menyempatkan diri mengunjungi National Folk Museum yang gratis. Mengutip dari Wikipedia, Museum Rakyat Nasional Korea atau National Folk Museum of Korea adalah sebuah museum yang terletak di halaman Istana Gyeongbok, Seoul, Korea Selatan. Museum ini mengkoleksi sebanyak 2.240 artefak dan alat-alat yang digunakan oleh masyarakat Korea pada masa lalu sampai sekarang. Bangunan museum ini didesain mengikuti arsitektur bangunan-bangunan kuil Buddha terkenal di Korea. Misalnya, bagian depan museum dirancang menyerupai dua buah jembatan batu di Kuil Bulguk, dan bagian utama bangunan adalah pagoda kayu lima tingkat yang menyerupai Aula Palsang di Kuil Beopju. Sayap bangunan di sebelah timur mengikuti desain Aula Mireuk di Kuil Geumsan dan sayap barat menyerupai Aula Gakhwang di Kuil Hwaeom. Banyak gambaran tentang sejarah orang Korea, cara hidup orang Korea, pembuatan dan macam-macam Kimchi, alat-alat rumah tangga dan dapur di Korea, rumah tradisional Korea, lalu peringatan ulang tahun, pernikahan, pemakaman dan lain-lain.
National Folk Musem, sumber: google

2. Seoul Tower atau Namsan Tower

Cara kami kesana naik subway dari Gyeongbokgung Palace Station dan berhenti di Myeongdong Station (Line 4) lalu keluar melalui exit 3, setelah itu menyeberang lalu dilanjutkan dengan berjalan lurus dan apabila telah sampai di jalan besar maka bisa jalan kaki kesana atau memilih naik cable car seharga 8.500 won untuk pulang pergi. Dikarenakan cuaca sangat dingin maklum lagi winter maka kami memilih naik cable car, posisi gedung untuk naik cable car ada di sebelah kanan jalan. Namsan Tower memang objek wisata yang paling sering dikunjungi oleh turis terutama para pasangan, bagian yang paling terkenal adalah gembok cintanya. Kami sengaja kesana di sore hari untuk melihat pemandangan dan lampu berkelap-kelip. Tempat ini sangat indah dan apabila kita ingin menikmati pemandangan Kota Seoul maka bisa beli tiket observatory. Namun, dikarenakan waktu sebelumnya di Jepang, kami sudah pernah naik ke atas Tokyo Tower dan menikmati pemandangan Kota Tokyo, maka kali ini di Seoul, kami rasa tidak akan jauh berbeda sensasinya.
Namsan Tower
Tiket Namsan Cable Car
Gembok Cinta di Namsan Tower

Namsan Seoul Tower di balik pepohonan
Hiasan Lampu di pepohonan di Namsan Tower

Setelah puas berfoto dan bernarsis ria, kami pun memutuskan pulang ke guesthouse. Pas selesai naik cable car kami pun turun kebawah dan beruntungnya turun salju, kami mengambil video main salju dan banyak juga orang korea yang senang main di saat hujan salju, hehehe. Kami sungguh bahagia waktu keluar dari stasiun, taman deket guesthouse sudah ditutupi salju. It is awesome. Alhamdulillah, kami bisa puas berwisata di hari pertama dan kami bisa beristirahat untuk mengcharge energi pada petualangan di hari kedua.

PS:
- Hongik University Station merupakan lokasi yang sangat strategis dan banyak tempat hang out.

































































































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman mengikuti pre course workshop short term training dari Australia Awards di Bali

Pengalaman mengikuti Program IVLP Multi Regional "An Advanced Digital Economy" di Amerika Serikat

Supermommies