Perjalanan di Turki

Ketika kesempatan datang dengan tidak disangka-sangka, bisa mengunjungi negara Turki di tahun 2022. Saya bisa kesana karena ada pekerjaan untuk menjadi delegasi Kementerian Kominfo yang mempromosikan 40 UMKM yang sudah siap ekspor di event tahunan OIC Halal Expo Tahun 2022 tanggal 24-27 November 2022 yang berlangsung di Istanbul Turki. 

Saya berangkat dengan 3 rekan kerja yang semuanya cowok menggunakan pesawat Turkish Airlines. Pengalaman pertama naik pesawat tersebut, kagum dengan ketegasan para pramugarinya, desain pesawat yang futuristik, namun jujur makanannya ga cocok dengan lidah saya awalnya karena terasa hambar. 
By the way, persiapan sebelum keberangkatan ke Turki ada beberapa hal yang harus dilakukan terutama di Bulan November, suhunya mencapai 18 derajat celcius. 
1. Siapkan coat, sarung tangan, syal, long john, bantal leher dan sepatu kets serta pakaian yang tebal bahannya. 
2. Tukarkan uang ke mata uang lira kemarin kursnya 980 rupiah = 1 lira
3. Bawa saus sambal, saus tomat, pop mie, biskuit, rendang, sambal kacang ikan teri, abon, bubur ayam sachetan, dan snack lainnya. 
4. Bawa obat-obatan 
5. Paspor masih berlaku dan ke Turki tidak perlu visa apabila hanya kunjungan kurang dari 30 hari. 
6. Pesan hotel yang masuk budget ya dikarenakan kesana untuk kerja, jadi bisa pilih hotel yang dekat dengan venue acara. Namun apabila mau wisata sebaiknya pesan airbnb atau apartemen. 

Apabila dah beres semua, mari kita cap cus guys. Perjalanan ke Turki selama 12 jam dengan menggunakan direct flight. Untuk perbedaan jam adalah 4 jam lebih mundur dari Indonesia. Tentu saja, supaya ga bosen sebaiknya donlot lagu-lagu atau film kesukaan walaupun sebenarnya entertainment di pesawatnya banyak. 

Kami tiba di bandara istanbul jam 5 pagi waktu Turki. Hal yang unik di Turki semua polisi bandaranya pegang senapan, maybe ini terjadi karena dua minggu lalu telah terjadi insiden bom di istanbul di kawasan turis. Setelah melewati pemeriksaan imigrasi dan mengambil koper kamipun segera mencari taksi kuning dan menuju ke Hotel Air Boss Istanbul. 

Fasilitas hotelnya sangat bagus, resepsionis yang ramah, kamar yang bersih dan furnitur yang modern, sarapan yang lumayan enak untuk pecinta makanan Indonesia. Sesampainya disana sekitar jam 7 pagi, suasana masih gelap di Istanbul, kita memutuskan untuk istirahat dulu di lobby, menitipkan koper ke resepsionis, dan berdiskusi mau kemana selanjutnya mengingat kita baru bisa check-in kamar jam 2 siang. Akhirnya kita pun memesan taksi dan berangkat ke tempat wisata yang terkenal di Turki. Oh iya, mayoritas masyarakat Turki tidak bisa bahasa Inggris jadi sebaiknya memesan taksi menggunakan aplikasi uber atau Bitaksi. Kami memesan taksi uber dan biayanya ke lokasi Haghia Sophia sebesar 200 Lira. 

Kami sampai di lokasi wisata dalam waktu 30 menit perjalanan. Ternyata, wisatawan mancanegara sangat ramai berkunjung ke Blue Mosque, Haghia Sophia, dan Topkopi Palace. Blue Mosque masih dalam renovasi sehingga saat di foto kondisi dalam mesjidnya masih berantakan. Kamipun segera berjalan ke seberang untuk mampir ke Haghia Sophia. Bangunannya memang sangat menarik, ornamen perpanduan unsur eropa dan Asia. Dulunya Haghia Sophia adalah gereja dan sekarang sudah dijadikan mesjid. Banyak wisatawan yang melakukan sholat disana. 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman mengikuti pre course workshop short term training dari Australia Awards di Bali

Pengalaman mengikuti Program IVLP Multi Regional "An Advanced Digital Economy" di Amerika Serikat

Supermommies